Jumat, 13 Januari 2017

BAB 6
LIMPASAN PERMUKAAN

1.1.Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni elemen meteorologi dan elemen-elemen pengaliran.
Elemen-Elemen Meteorolgi
Jenis presipitasi, tergantung pada jenis presipitasi yakni hujan atau salju.
Intensitas curah hujan, pengaruh intensitas curah hujan pada limpasan permukaan tergantung dari kapasitas infiltrasi.
·         Lamanya curah hujan.
·         Arah pergerakan curah hujan.
·         Distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran.
·         Curah hujan dan kelembaban udara.
·         Kondisi meteorologi lainnya.

1.2.Elemen-ELemen Daerah Pengaliran
§  Kondisi pegunungan lahan atau tanah.
§  Daerah pengairan, semakin besar saerah pengairan, semakin lama limpasan itu mencapai titik pengamatan.
§  Kondisi topografi dalam daerah pengairan.
§  Jenis tanah.

1.3.Daerah Aliran Sungai (DAS)
Merupakan daerah dimana semua alirannya mengalir dalam dedalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi yang berarti ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan.
Batas ini tidak ditetapkan berdasar air bawah tanah karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan penakaran. Namun sebuah DAS ditandai dengan nama sungai bersangkutan dan dibatasi oleh titik control, yang umumnya merupakan stasiun hidrometri mempraktikan hal tersebut. Berarti sebuah DAS merupakan bagian DAS lain.

INFILTRASI & PERKOLASI

BAB 4
INFILTRASI DAN PERKOLASI

4.1. Pengertian Infiltasi dan Perkolasi


Infiltrasi adalah perpindahan air dari atas ke dalam permukaan tanah. Sedangkan Perkolasi adalah gerakan air kebawah zona tidak jenuh, yang terletak diantara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Besarnya daya infiltrasi  dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Daya perkolasi adalah laju perkolasi maksimum yang besarnya dipengaruhi oleh susunan lapisan tanah dalam zona tak jenuh yang terletak diantara tanah dengan permukaan air tanah.
4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi :
a.       Dalamnya genangan diatas permukaan tanah dan tebal lapisan yang  jenuh.
b.      Kelembaban tanah.
c.       Pemampatan oleh curah hujan.
d.      Penyumbatan oleh bahan-bahan yang halus.
e.       Pemampatan karena aktifitas manusia atau hewan.
f.       Lapisan tanah.
g.      Adanya tumbuhan atau pepohonan.
h.      Kandungan udara yang terdapat didalam tanah.

4.3. Penentuan Kapasitas Infiltrasi
Dengan menggunakan alat ukur infiltrasi untuk mengukur laju infiltrasi dan cara dengan menggunakan analisa dari hidrograf, jika terdapat data yang lebih teliti mengenai variasi intensitas curah hujan dan data yang continue dari limpasan yang terjadi, maka kapasitas infiltrasi dapat diperoleh dengan ketelitian yang cukup tinggi.

Rabu, 11 Januari 2017

SIKLUS HIDROLOGI

BAB 2
PENGERTIAN HIDROLOGI

2.1. Pengertian Hidrologi
Menurut bahasa Hidrologi berasal dari bahasa Yunani kuno “hydro”= sesuatu yang berhubungan dengan air, dan “loge”= pengetahuan. Dari istilah bahasa tersebut hidrologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari  siklus air yang terjadi di atmosfir bumi dan di permukaan bumi serta dibawah permukaan bumi.

2.2. Ruang Lingkup Hidrologi
a.       Teori, pengukuran dilapangan, analisa dan pencatatan, publikasi data hasil pengukuran dilapangan.
b.      Gambaran mengenai fenomena dan distribusi perairan di atmosfir,permukaan bumi maupun dibawah permukaan bumi.
c.       Menganalisa data pengukuran di lapangan untuk pengembangan teori hidrologi.
d.  Penerapan dan pengaplikasian teori hidrologi guna membantu memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang hidrologi.

2.3. Klasifikasi dari bidang hirologi, meliputi :
1.      Potamologi, adalah ilmu  yang mempelajari karakteristik air di bagian permukaan bumi.
2.      Limanologi, adalah ilmu yang mempelajari karakteristik air di danau.
3.     Geohidrologi, adalah ilmu khusus yang mempelajari karakteristik air di bawah permukaan
b     bumi atau disebut juga dengan istilah “ground water”.
4.     Kriologi, adalah ilmu khusus yang mempelajari sifat-sifat es dan salju.
5.    Hidrometeorologi, adalah ilmu khusus yang mempelajari permasalahan yang ada di antara bidang hidrologi dan bidang meteorologi.


Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (sumber : http://zaroah-dwifazriyanti.blogspot.co.id)


DAFTAR HARGA BANGUNAN BULAN JULI 2016-TB MADU REJEKI PRAMBANAN


DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN
KABUPATEN SLEMAN (JULI 2016)
KECAMATAN/TOKO: PRAMBANAN / TB. MADU REJEKI



JENIS / MERK
UKURAN
SATUAN



NAMA BAHAN
co : besi KS, semen Gresik, lampu Phillips, dll
co : besi 12 mm,
co : batang, kg,

Harga


kayu 8/10, dll
lonjor, zak, rit,










dll



A. BAHAN BESI






BESI Beton Polos
Kurus






BESI Beton Polos SNI (kurus) 6 mm/lonjor
6 mm
lonjor
Rp
24.000


BESI Beton Polos SNI (kurus) 8 mm/lonjor
8mm
lonjor
Rp
28.000


BESI Beton Polos SNI (kurus) 10 mm/lonjor
10 mm
lonjor
Rp
37.000


BESI Beton Polos SNI (kurus) 12 mm/lonjor
12mm
lonjor
Rp
65.000


Gemuk






BESI Beton Polos SNI (gemuk) 6 mm/lonjor
6 mm
lonjor
Rp
35.000


BESI Beton Polos SNI (gemuk) 8 mm/lonjor
8mm
lonjor
Rp
45.000


BESI Beton Polos SNI (gemuk) 10 mm/lonjor
10 mm
lonjor
Rp
55.000


BESI Beton Polos SNI (gemuk) 12 mm/lonjor
12mm
lonjor
Rp
76.000

BESI BETON Ulir/Deform/Sirip
Polos






BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 10 mm/lonjor
10mm
lonjor




BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 12 mm/lonjor
12mm
lonjor




BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 16 mm/lonjor
16mm
lonjor



KAWAT
Kawat beton/bendrat / kg
a.
kg
Rp
13.000


Kawat nyamuk / meter
b.
meter
Rp
20.000


Kawat kasa / meter
c.
meter



PAKU
Paku reng / kg
a.
kg
Rp
12.000


Paku usuk / kg
b.
kg
Rp
11.000


Paku besar,sedang / kg
c.
kg
Rp
11.000


Paku kecil triplek/eternit / kg
d.
kg
Rp
15.000