Minggu, 02 April 2017
Jumat, 13 Januari 2017
BAB 6
LIMPASAN
PERMUKAAN
1.1.Faktor-faktor
yang mempengaruhi limpasan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni elemen meteorologi
dan elemen-elemen pengaliran.
Elemen-Elemen Meteorolgi
Jenis presipitasi, tergantung pada jenis
presipitasi yakni hujan atau salju.
Intensitas
curah hujan, pengaruh intensitas curah hujan pada limpasan permukaan tergantung
dari kapasitas infiltrasi.
·
Lamanya curah hujan.
·
Arah pergerakan curah hujan.
·
Distribusi curah hujan dalam
daerah pengaliran.
·
Curah hujan dan kelembaban
udara.
·
Kondisi meteorologi lainnya.
1.2.Elemen-ELemen
Daerah Pengaliran
§
Kondisi pegunungan lahan
atau tanah.
§
Daerah pengairan, semakin
besar saerah pengairan, semakin lama limpasan itu mencapai titik pengamatan.
§
Kondisi topografi dalam
daerah pengairan.
§
Jenis tanah.
1.3.Daerah
Aliran Sungai (DAS)
Merupakan
daerah dimana semua alirannya mengalir dalam dedalam suatu sungai yang
dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi yang berarti
ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan.
Batas
ini tidak ditetapkan berdasar air bawah tanah karena permukaan air tanah selalu
berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan penakaran. Namun sebuah DAS
ditandai dengan nama sungai bersangkutan dan dibatasi oleh titik control, yang
umumnya merupakan stasiun hidrometri mempraktikan hal tersebut. Berarti sebuah
DAS merupakan bagian DAS lain.
INFILTRASI & PERKOLASI
BAB 4
INFILTRASI
DAN PERKOLASI
4.1. Pengertian Infiltasi dan Perkolasi
Infiltrasi adalah perpindahan air dari atas ke dalam permukaan tanah. Sedangkan Perkolasi adalah gerakan air kebawah zona tidak jenuh, yang terletak diantara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Daya perkolasi adalah laju perkolasi maksimum yang besarnya dipengaruhi oleh susunan lapisan tanah dalam zona tak jenuh yang terletak diantara tanah dengan permukaan air tanah.
4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi :
a. Dalamnya
genangan diatas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh.
b. Kelembaban
tanah.
c. Pemampatan
oleh curah hujan.
d. Penyumbatan
oleh bahan-bahan yang halus.
e. Pemampatan
karena aktifitas manusia atau hewan.
f. Lapisan
tanah.
g. Adanya
tumbuhan atau pepohonan.
h. Kandungan
udara yang terdapat didalam tanah.
4.3. Penentuan Kapasitas Infiltrasi
Dengan menggunakan alat ukur infiltrasi untuk mengukur
laju infiltrasi dan cara dengan menggunakan analisa dari hidrograf, jika
terdapat data yang lebih teliti mengenai variasi intensitas curah hujan dan
data yang continue dari limpasan yang terjadi, maka kapasitas infiltrasi dapat
diperoleh dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Rabu, 11 Januari 2017
SIKLUS HIDROLOGI
BAB 2
PENGERTIAN HIDROLOGI
2.1. Pengertian Hidrologi
Menurut bahasa Hidrologi berasal dari bahasa
Yunani kuno “hydro”= sesuatu yang berhubungan dengan air, dan “loge”= pengetahuan. Dari
istilah bahasa tersebut hidrologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari siklus air yang terjadi di
atmosfir bumi dan di permukaan bumi serta dibawah permukaan bumi.
2.2. Ruang Lingkup Hidrologi
a.
Teori,
pengukuran dilapangan, analisa dan pencatatan, publikasi data hasil pengukuran dilapangan.
b. Gambaran mengenai fenomena dan distribusi
perairan di atmosfir,permukaan bumi maupun dibawah permukaan bumi.
c. Menganalisa data pengukuran di lapangan untuk
pengembangan teori hidrologi.
d. Penerapan dan pengaplikasian teori hidrologi
guna membantu memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang
hidrologi.
2.3. Klasifikasi dari bidang hirologi,
meliputi :
1.
Potamologi, adalah ilmu yang
mempelajari karakteristik air di bagian permukaan bumi.
2. Limanologi, adalah ilmu yang mempelajari karakteristik
air di danau.
3. Geohidrologi, adalah ilmu khusus yang mempelajari
karakteristik air di bawah permukaan
b bumi atau disebut juga dengan istilah “ground water”.
4. Kriologi,
adalah ilmu khusus yang mempelajari
sifat-sifat es dan salju.
5. Hidrometeorologi,
adalah ilmu khusus yang mempelajari
permasalahan yang ada di antara bidang hidrologi dan bidang meteorologi.
Gambar
1.1 Siklus Hidrologi (sumber : http://zaroah-dwifazriyanti.blogspot.co.id)
DAFTAR HARGA BANGUNAN BULAN JULI 2016-TB MADU REJEKI PRAMBANAN
DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN
KABUPATEN SLEMAN (JULI 2016)
KECAMATAN/TOKO: PRAMBANAN / TB. MADU REJEKI
JENIS / MERK
|
UKURAN
|
SATUAN
|
||||
NAMA BAHAN
|
co : besi KS,
semen Gresik, lampu Phillips, dll
|
co : besi 12 mm,
|
co : batang,
kg,
|
Harga
|
||
kayu 8/10, dll
|
lonjor, zak,
rit,
|
|||||
dll
|
||||||
A. BAHAN BESI
|
||||||
BESI Beton Polos
|
Kurus
|
|||||
BESI Beton Polos SNI (kurus) 6 mm/lonjor
|
6 mm
|
lonjor
|
Rp
|
24.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (kurus) 8 mm/lonjor
|
8mm
|
lonjor
|
Rp
|
28.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (kurus) 10 mm/lonjor
|
10 mm
|
lonjor
|
Rp
|
37.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (kurus) 12 mm/lonjor
|
12mm
|
lonjor
|
Rp
|
65.000
|
||
Gemuk
|
||||||
BESI Beton Polos SNI (gemuk) 6 mm/lonjor
|
6 mm
|
lonjor
|
Rp
|
35.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (gemuk) 8 mm/lonjor
|
8mm
|
lonjor
|
Rp
|
45.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (gemuk) 10 mm/lonjor
|
10 mm
|
lonjor
|
Rp
|
55.000
|
||
BESI Beton Polos SNI (gemuk) 12 mm/lonjor
|
12mm
|
lonjor
|
Rp
|
76.000
|
||
BESI BETON Ulir/Deform/Sirip
|
Polos
|
|||||
BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 10
mm/lonjor
|
10mm
|
lonjor
|
||||
BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 12
mm/lonjor
|
12mm
|
lonjor
|
||||
BESI Beton Polos SNI (deform/ulir) 16
mm/lonjor
|
16mm
|
lonjor
|
||||
KAWAT
|
Kawat beton/bendrat / kg
|
a.
|
kg
|
Rp
|
13.000
|
|
Kawat nyamuk / meter
|
b.
|
meter
|
Rp
|
20.000
|
||
Kawat kasa / meter
|
c.
|
meter
|
||||
PAKU
|
Paku reng / kg
|
a.
|
kg
|
Rp
|
12.000
|
|
Paku usuk / kg
|
b.
|
kg
|
Rp
|
11.000
|
||
Paku besar,sedang / kg
|
c.
|
kg
|
Rp
|
11.000
|
||
Paku kecil triplek/eternit / kg
|
d.
|
kg
|
Rp
|
15.000
|
||
Langganan:
Postingan (Atom)