BAB 2
PENGERTIAN HIDROLOGI
2.1. Pengertian Hidrologi
Menurut bahasa Hidrologi berasal dari bahasa
Yunani kuno “hydro”= sesuatu yang berhubungan dengan air, dan “loge”= pengetahuan. Dari
istilah bahasa tersebut hidrologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari siklus air yang terjadi di
atmosfir bumi dan di permukaan bumi serta dibawah permukaan bumi.
2.2. Ruang Lingkup Hidrologi
a.
Teori,
pengukuran dilapangan, analisa dan pencatatan, publikasi data hasil pengukuran dilapangan.
b. Gambaran mengenai fenomena dan distribusi
perairan di atmosfir,permukaan bumi maupun dibawah permukaan bumi.
c. Menganalisa data pengukuran di lapangan untuk
pengembangan teori hidrologi.
d. Penerapan dan pengaplikasian teori hidrologi
guna membantu memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang
hidrologi.
2.3. Klasifikasi dari bidang hirologi,
meliputi :
1.
Potamologi, adalah ilmu yang
mempelajari karakteristik air di bagian permukaan bumi.
2. Limanologi, adalah ilmu yang mempelajari karakteristik
air di danau.
3. Geohidrologi, adalah ilmu khusus yang mempelajari
karakteristik air di bawah permukaan
b bumi atau disebut juga dengan istilah “ground water”.
4. Kriologi,
adalah ilmu khusus yang mempelajari
sifat-sifat es dan salju.
5. Hidrometeorologi,
adalah ilmu khusus yang mempelajari
permasalahan yang ada di antara bidang hidrologi dan bidang meteorologi.
Gambar
1.1 Siklus Hidrologi (sumber : http://zaroah-dwifazriyanti.blogspot.co.id)
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
·
Evaporasi
/ transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di
sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer)
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, hujan es.
·
Infiltrasi
/ Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem
air permukaan.
·
Air
Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah
aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang
tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul
dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk
sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan
relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi
di laut. (sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air).
Penguapan (Evaporasi)
Evaporasi adalah Proses perubahan air menjadi
uap air dengan bantuan sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, permukaan bumi dsb.
Evaporasi sering disebut sebagai siklus terjadinya hujan, karena evaporasi
merupakan proses penguapan air laut oleh cahaya matahari selanjutnya menuju
atmosfir dan berkumpul menjadi satu dengan bantuan distribusi angin. Semakin ke
atas maka suhu semakin rendah dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
pengembunan titik-titik hujan. Air yang turun ke bumi karena proses evaporasi
disebut sebagai hujan.
Tingkat Penguapan dapat dipengaruhi oleh
factor-faktor, sebagai berikut :
· Suhu
udara di permukaan bumi.
· Jumlah
kandungan uap air yang berada di udara bebas.
· Penguapan
air di permukaan bumi yang berasal dari daratan itu sendiri maupun di lautan
dengan bantuan sinar matahari.
· Proses
penguapan air melalalui tumbuh-tumbuhan (tranpirasi).
2.4. PROSES PENGUAPAN (EVAPORASI)
Gambar 1.2 Proses Penguapan (Evaporation)
2.5. Kondensasi Uap Air
Kondensasi adalah proses berubahnya uap air
menjadi tititk-titik air, atau dengan kata lain kondensasi merupakan proses
pengembunan. Kondensasi terjadi akibat udara di atmosfir sudah jenuh karena
menumpuknya uap-uap air yang tergabung menjadi satu, dan akhirnya uap air
tersebut mengalami pengembunan dan membentuk titik-titik air yang sangat halus
dan dapat dilihat sebagai awan dilangit. Proses terkumpulnya uap-uap air sangat
dipengaruhi oleh angin yang embawa kearah mana uap air berkumpul menjadi satu
dan akan mengalami kondensasi sebagai akibat dari proses turunnya hujan.
Siklus hidrologi terdiri dari enam (6) sub
system, diantaranya sebagai berikut :
1.
Air
yang berada di udara bebas (atmosfir).
2. Aliran permukaan bumi.
3. Aliran dibawah permukaan bumi.
4. Aliran air di dalam tanah.
5. Aliran sungai atau saluran terbuka.
6. Aliran air di lautan dan air genangan (danau,
waduk, rawa, dam).
7.
2.6. Peresapan Air
Sebagai proses akibat terjadinya hujan, air
hujan yang jatuh ketanah tidak seluruhnya secara langsung dapat mengalir
sebagai air permukaan, akan tetapi ada sebagaian air hujan yang terserap
kedalam tanah. Peresapan tanah pada dasarnya terbagi menjadi 2 tahap yaitu
Infiltrasi dan Perkolasi.
Infiltrasi adalah
proses bergeraknya air yang menembus permukaan tanah dan masuk meuju ke dalam
tanah. Sedangkan, Perkolasi adalah
proses penyaringa air melalui pori-pori
tanah dan air tersebut dapat meresap kedalam tanah. Kedalaman air yang meresap
kedalam tanah dipengaruhi oleh beberapa fakto diantaranya : volume dari air
hujan itu sendiri, porositas tanah, jumalah tumbuh-tumbuhan dan lapisan-lapisan
tanah yang sulit atau bahkan tidak bias tertembus oleh air.
2.7. Daur Hidrologi
Daur hidrologi adalah pola sistem siklus air
di dalam ekosistem, sepertihalnya penguapan air laut di udara dengan bantuan
sinar matahari lalu di udara uap air terkumpul menjadi satu dan kumpulan uap
udara mengalami pengembunan menjadi titk-titik hujan lalu jatuh di permukaan
tanah dan mengalir melalui sungai menuju kelaut. Siklus tersebut dilakukan
berulang-ulang secara alamiah oleh alam, sebab itulah peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai
“siklus hidrologi”.
2.8. Proses Siklus Hidrologi
1.
Penguapan
adalah proses perubahan air menjadi uap air dengan bantuan cahaya matahari.
2. Transpirasi adalah proses penguapan air
melalui tumbuh-tumbuan.
3. Kondensasi adalah Proses berubahnya air
menjadi titik-titik air.
4. Transportasi
adalah Proses berpindahnya uap air ke daerah tertentu dengan banyuan angin.
5. Hujan
adalah Proses jatuhnya tetes-tetes air yang
merupakan hasil dari proses kondensasi(pengembunan) ke permukaan bumi.
6. Infiltrasi
adalah proses dimana air meresap ke dalam tanah.
7. Perkolasi
adalaha proses dimana air yang meresap kedalam tanah disaring oleh pori-pori halus
tanah.
8. Aliran
air dalam tanah adalah proses dari air hujan yang meresap kedalam tanah dan
mengalir diatas lapisan kedap air hingga muncul kembali dipermukaan tanah
sebagai mata air, dan pada kahirnya air
tersebut mengalir kembali ke laut.
9. Aliran
air permukaan adalah sebagai akibat dari proses terjadinya hujan sehingga air
yang jatuh di permukaan bumi tidak dapat meresap kedalam tanah dan pada
akhirnya menjadi genangan atau mengalir saja di permukaan tanah.
2.9. Siklus Dan Neraca Air
Siklus dan neraca air merupakan hubungan antara aliran
dalam (inflow) dan aliran keluar (outflow), di suatu daerah pada kurun waktu
tertentu. Proses ini lah yang disebut sebagai “neraca air”.
Rumus : P = D + E
+ G + M
Ketereangan :
P =
Presipitasi
D =
Debit
E =
Evaporasi
G =
Penambahan (suplay) air kedalam tanah
M =
Penambahan kadar kelembaman ke dalam tanah
Presipitasi,
adalah masuknya air hujan dari proses daur hidrologi kedalam daerah aliran
sungai.
Intersepsi,
adalah hujan yang jatuh diatas pohon, dan air tersebut akan turun melewati
batang pohon menuju ketanah.
Through fall, adalah
air hujan yang jatuh melalui sela-sela tajuk.
Crown drip,
adalah air yang tertinggal pada batang pohon sebagai akibat dari proses
intersepsi yang akan menetes ke tanah.
Steam flow,
adalah aliran air yang mengalir atau jatuh melalui batang pohon ke permukaan
tanah.
Infiltrasi dan Perkolasi
Infiltrasi adalah proses meresapnya air ke permukaan
tanah, laju dari proses infiltrasi dipengaruhi oleh struktur tanah, tekstur
tanah, kelengasan tanah dan kadar materi yang tersuspensi di dalam tanah itu
sendiri. Sedangkan, Perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui penampang
tanah karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi .
Kelengasan tanah
Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan
diantara pori-pori tanah. Kelengasan tanah dapat dikatakan dinamis dikarenakan
penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi dan perkolasi.
Simpan permukaan
(surface storage)
Simpan permukaan dapat terjadi pada daerah akar pohon
atau di sebalik/ bawah pohon yang tumbang. Simpan permukaan dapat menghambat
atau meunda air permukaan menguap kembali dan memberikan kesempata kepada air
untuk melakuka proses infiltrasi maupun evaporasi.
Runoff-runoff
Bagian curah hujan yang mengalir di dalam air sungai
karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Air yang berasal dari permukaan maupun
sub permukaan dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran dan volume
aliran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar